Ilmu Sosial Dasar(ISD): Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
A. Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berada dalam satu lingkungan sosial dalam kurun waktu tertentu, lingkungan ini mendorong terjadinya hubungan sosial yang saling berinteraksi melakukan kontak sosial dan memiliki beragam kepentingan yang sama. Literasi yang lainnya memberikan arti masyarakat sebagai sebuah sistem sosial yang membutuhkan antar sesama dan memiliki kesepakatan tertentu dalam mencapai kehidupan yang damai, tentram, dan bersahaja.1. Pengertian Masyarakat
Pengertian masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang berada dalam satu lingkungan sosial dalam
kurun waktu tertentu, lingkungan ini mendorong terjadinya hubungan
sosial yang saling berinteraksi melakukan kontak sosial
dan memiliki beragam kepentingan yang sama. Literasi yang lainnya
memberikan arti masyarakat sebagai sebuah sistem sosial yang membutuhkan
antar sesama dan memiliki kesepakatan tertentu dalam mencapai kehidupan
yang damai, tentram, dan bersahaja.
2. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
Definisi para ahli, mengenai masyarakat, diantarnya adalah sebagai berikut;
Emile Durkheim
Tokoh sosiologi ini mengemukakan bahwa
pengertian masyarakat adalah kenyataan objektif di dalam diri setiap
individu-individu yang saling membutuhkan. Oleh karenanya seringkali
sebagai mahluk sosial seseorang tidak bisa hidup sendiri, selalu
membutuhkan peran serta orang-orang di sekelilingnya.
Karl Marx
Definsi masyarakat adalah hubungan
manusia untuk melakukan kontak sosial yang memiliki tujuan untuk
menciptakatn masyarakat tanpa kelas (sosialisme). Pandangan ini tentunya
dipengaruhi oleh Karl Marx yang dikenal sebagai pencetus teori tanpa
kelas borjuis dan kaum prolenter.
Paul B. Horton
Menurutnya, pengertian masyarakat adalah
sekelompok manusia yang mandiri untuk hidup bersama-sama dalam waktu
tertentu. Hingga melahirkan kebudayaan serta adat yang dianggap untuk
mempertahankan bentuk keteraturan sosial. Selengkapnya, baca; 4 “Keteraturan Sosial” Pengertian dan Bentuknya
Dari pengertian masyarakat menurut para
ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kehidupan yang dirasakan oleh
setiap individu selalu membutuhkan orang lain, orang lain yang berada
dalam lingkungannya inilah sering dianggap konsep dasar terbentuknya
masyarakat sebagai bagian daripada sitem sosial.
Secara umum, definisi masyarakat berasal dari Bahasa Inggris “Society”, Bahasa Latin “Socius”, dan Bahasa Arab “Syakara” Arti seolah-olah menunjukan dalam satu pengertian yakni kawan yang dapat mempengaruhi satu sama lainnya, mempengaruhi dalam hal postif ataupun di dalam hal negatif.
3. Syarat-Syarat Mayarakat
Syarat mutlak yang menjadi konsep
tentang terbentuknya masyarakat, di dalam kehidupan manusia, antara lain
adalah sebagai berikut;
Manusia yang Hidup Bersama
Menusia sebagai mahluk sosial tentusaja
tidak bisa hidup sendiri, kesendirian yang dialami manusia akan
mendorong seseorang untuk bergaul dan beritraksi satu sama lainnya.
Interaksi yang terbentuk tersebut sekurang-kurangnya terdiri atas dua
orang untuk tinggal bersama, baik melakukan kontak sosial, menjalin
kekerabatan, atau tindakan hubungan sosial lainnya. Oleh kaenannya
kebersamaan yang dialami oleh manusia tersebut merupakan syarat utama disebut sebagai masyarakat.
Bergaul dalam Waktu Cukup Lama
Syarat masyarakat selanjutnya, adalah
bergaulnya seseorang dalam lingkungan sosial, bergaul ini tidak hanya
dilakukan seskali dalam seumur hidup. Sebab syarat utama bisa dikatakan
anggota dalam masyarakat haruslah melakukan pergaulan atau hubungan
sosial dalam kurun waktu tertentu.
Menciptakan Komunikasi dan Perturan
Sistem pergaulan manusia yang memiliki
keanekaragaman dalam pemikiran tentusaja tidak bisa lepas dari konflik
sosial yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Untuk
menjaganya maka komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat akan
melahirkan banyak pertauran yang dimulai dari kesepatakan bersama, dalam
tatacara inilah komunikasi dan perturan bagian daripada syarat
masyarakat.
Menyadari Integrasi Sosial
Syarat masyarakat yang selanjutnya adanya tingkat kesadaran yang menganggap pentingnya kehidupan bersama (integrasi)
kehidupan ini kemudian menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap
individu ang tergabung dalam masyarakat tertentu, sebab semua masyarakat
yang berada di wilayah tertentu akan melahirkan integrasi sosial di
dalamnya.
Melakukan Sosialisasi
Syarat kelompok sosial dikatakan sebagai
masyarakat haruslah mampu memberikan edukasi pada generasi berikutnya,
yang menjadi bagian panting dalam pengenalan dan tredisi adanya
pewarisan trah dan keturunan terhadap anggota baru yang ada dalam
kehidupan masyarakat.
Selain adanya syarat masyarakat seperti
yang sudah disebutkan di atas. Ada syarat lainnya setiap individu
dikatakan sebagai masyarakat setempat (community), antara lain syarat tersebut adalah sebagai berikut;
- Terdapatnya rumah yang terletak di wilayah-wilayah dalam geografis yang sama dengan para rumah yang ada di sekelilingnya.
- Setiap individu memiliki interaksi sosial.
- Sikap kebersamaan yang tidak di dasari pada hubungan kekerabatan, seperti hubungan pada keluarga.
B. Masyarakat Perkotaan
1. Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan
sering disebut urban community. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama. Ada beberap ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
- Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu
- Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
- Interaksi yang terjal lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
- Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
- Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
- Kontrol sosial antar warga relatif rendah
- Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan.
- Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.
C. Masyarakat Pedesaan
1. Pengertian Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut
Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal
suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan
perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural
yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara
timbal-balik dengan daerah lain.. Menurut paul H.Landis : desa adalah
penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
- Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan
- Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan
pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu
perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya,
bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan
bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai
masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di
dalam masyarakat. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal
berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham
yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat
pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala
sosial yang sering diistilahkan dengan :
- Konflik
- Kontraversi
- Kompetisi
- Kegiatan pada masyarakat pedesaan
2. Perbedaan Masyarakat Kota dan Pedesaan
Perbedaan desa dan kota, diantara lain yaitu sebagai berikut:
- Jumlah dan kepadatan penduduk
- Lingkungan hidup
- Mata pencaharian
- Corak kehidupan sosial
- Stratifikasi sosial
- Mobilitas sosial
- Pola interaksi sosial
- Solidaritas sosial
- Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional
Perkembangan kota merupakan manifestasi
dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik.
Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur
kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan
untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk
melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma
ini menghadapkan
- Dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
- Memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
- Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
- Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
- Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
- Penyempurna : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Kota secara internal pada hakekatnya
merupakan suatu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen
meliputi penduduk, kegiatan usaha dan wadah. Ketiganya saling terkait,
pengaruh mempengaruhi, oleh karenanya suatu pengembangan yang tidak
seimbang antra ketiganya, akan menimbulkan kondisi kota yang tidak
positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat kota.
Dengan kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah pada
penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan
kegiatan usaha masyarakat kota
Di pihak lain kota mempunya juga
peranan/fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota
tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan
melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional. Dengan
pengertian ini diharapkan bahwa suatu pembangunan kota tidak mengarah
pada suatu organ tersendiri yang terpisah dengan daerah sekitarnya,
karena keduanya saling pengaruh mempengaruhi.
D. Urbanisasi
1. Pengertian Urbanisasi
pengertian urbanisasi
adalah perpindahan penduduk yang asalnya dari daerah perdesaan menuju ke
wilayah perkotaan atau kota besar dengan tujuan menetap dalam kurun
waktu tertentu.
Pendapat lain
mengatakan bahwa arti urbanisasi adalah pergeseran populasi dari daerah
perdesaan menuju ke daerah perkotaan sehingga jumlah penduduk di
perkotaan semakin tinggi.
Agar lebih memahami apa itu urbanisasi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Ir. Triatno Yudo Harjoko
Menurut
Ir. Triatno Yudo Harjoko, pengertian urbanisasi adalah suatu proses
perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban
menjadi urban.
2. J. H. de Goede
Menurut
J. H. de Goede, pengertian urbanisasi adalah proses pertambahan
penduduk pada suatu wilayah perkotaan (urban) ataupun proses
transformasi suatu wilayah berkarakter perdesaan (rural) menjadi urban.
3. R. Bintarto
Menurut
R. Bintarto, arti urbanisasi adalah suatu proses meningkatnya jumlah
penduduk di kota. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan
fertilitas penduduk kota maupun adanya pertambahan penduduk dari
pedesaan.
4. Kingsley Davis
Menurut Kingsley Davis, pengertian urbanisasi adalah meningkatnya proporsi jumlah penduduk yang memusat di perkotaan.
5. Shogo Kayono
Menurut
Shogo Kayono (Abbas, 2002), pengertian urbanisasi adalah perpindahan
dan pemusatan penduduk secara nyata yang memberi dampak dalam
hubungannya dengan masyarakat baru yang dilatar belakangi oleh faktor
sosial, ekonomi, politik dan budaya.
6. S. Kantsebovskaya
Menurut
S. Kantsebovskaya, pengertian urbanisasi adalah suatu proses atau
gejala yang memiliki sifat multi-sektoral. Gejala ini ditinjau dari
sebab dan akibat yang ditimbulkan.
3. Faktor Penarik Urbanisasi
Berikut ini beberapa faktor penarik terjadinya urbanisasi :- Kehidupan kota yang lebih modern.
- Sarana dan prasarana di Kota lebih lengkap dan memadahi.
- Tersedianya banyak lapangan kerja di Kota.
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.
4. Faktor Pendorong Urbanisasi
Selain dari faktor penarik, terdapat juga faktor pendorong seseorang untuk melakukan urbanisasi, diantaranya :
- Lahan pertanian semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah pedesaan
- Himpitan ekonomi
- Keterbatasan sarana dan prasarana di desa
- Upah kerja yang lebih tinggi
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.
E. Dampak Urbanisasi
Adapun beberapa dampak positif dan negatif dari urbanisasi adalah
sebagai berikut:
1. Dampak Positif Urbanisasi
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat perdesaan.
- Membuat masyarakat desa semakin modern.
- Meningkatknya kemampuan masyarakat perdesaan sehingga dapat mengimbangi masyarakat kota.
- Meningkatnya kesejahteraan masyarakat perdesaan.
- Terjalinnya kerjasama yang baik antara masyarakat di suatu daerah dengan masyarakat di daerah lain.
- Terpenuhinya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di perkotaan.
- Roda perekonomian bergerak lebih baik.
2. Dampak Negatif Urbanisasi
- Timbulnya masalah perumahan sempit yang tidak sesuai standar kesehatan.
- Potensi timbulnya pengangguran di perkotaan semakin tinggi.
- Munculnya lokasi pemukimanan yang tidak sehat dan rawan kriminalitas.
- Jumlah tenaga kerja usia produktif di perdesaan akan menurun pesat.
- Timbulnya masalah kemacetan yang semakin parah.
- Semakin tingginya sampah di wilayah perkotaan.
Reference:
https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://dosensosiologi.com/pengertian-masyarakat-unsur-syarat-dan-bentuknya-lengkap/
https://visiuniversal.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html/
https://tyomulyawan.wordpress.com/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-urbanisasi-adalah.html/
http://dosensosiologi.com/pengertian-masyarakat-unsur-syarat-dan-bentuknya-lengkap/
https://visiuniversal.blogspot.com/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html/
https://tyomulyawan.wordpress.com/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-urbanisasi-adalah.html/
Komentar
Posting Komentar